Orang Tua Menyuruh Putrinya Cari Suami Kaya
Orang tua (ibu) menyuruh saya menikah dengan PNS atau pengusaha. Pokoknya yang kaya dan masa depan cerah. Selama ini saya sudah berusaha untuk menyenangkan orang tua. Saya ikuti semua yang mereka mau, meskipun saya tidak suka. tapi sekarang saya merasa mereka benar2 kelewatan. Mereka mengukur semuanya dengan materi.
PERTANYAAN
Assalammualaikum Ustadz...
saya anak bungsu dari 4 bersaudara, selama ini semua keputusan saya selalu dpengaruhi keluarga terutama orang tua, baik dlm hal karir maupun pasangan.
Agar tidak menyakiti ibu saya yang notabene memiliki penyakit hipertensi dan jantung, saya selalu mengalah meskipun itu menyakitkan dan tidak saya sukai. karena kalau saya tidak mengikuti kemauan ibu saya, penyakitnya selalu kambuh. bahkan saudara tertua saya pernah bilang, "Kalau terjadi apa2 dengan ibu saya, maka semuanya tanggung jawab saya dan krena kesalahan saya".
saya bahkan sudah 3 kali mengakhiri hubungan dgn pasangan saya krena tidak drestui ibu saya dengan alasan pekerjaan.
saya sudah berusaha menuruti apa yg ibu saya inginkan, tapi klu pikiran ibu saya saja tidak pernah tetap bagaimana caranya.
ibu saya pernah minta agar saya mencari calon suami seorang pegawai. saat hub kami sudah berjalan beberapa bulan, ibu saya berubah fikiran dan meminta saya untuk mencari calon suami yang punya usaha.
saya ccoba memenuhi keinginannya, tapi ibu saya tetap tidak setuju dengan alasan pasangan saya berasal dri keluarga yang kurang mampu dan orang tuanya bercerai. Agar kami tidak bisa bertemu lagi, orang tua saya minta agar saya pergi dari kampung.
Agar tidak terus bertengkar, akhirny saya pergi ke jakarta.
dengan pasangan saya yang sekarang juga ibu saya tidak merestui dengan alasan keluargany juga kurang mampu.
sekarang usia saya 30 th, saya bekerja disebuah perusahaan di bekasi.
sekitar bulan januari kmarin penyakit ibu saya kambuh dan meminta saya untuk pindah kerja ke kampung, krena orang tua saya cuma berdua. saudara saya yang lain ikut suami tinggal diluar kota. Bahkan ibu saya sempat berkata, klu saya tidak peduli dengan orang tua. tidak mau ngurus orang tua. kerja dikampung aja, nggak apa2 klu gajinya lebih kecil.
melihat kondisi ibu saya yang sering sakit-sakitan dan karena tidak mau dbilang anak yang tidak berbakti, akhirnya saya setuju. toh saya juga bisa cari kerja atau buka usaha nanti. Rencananya sehabis kontrak kerja bulan agustus nanti baru saya pulang.
Namun sebulan yang lalu saudara saya bilang ada temannya kerja di perusahaan pertambangan dan bisa memberikan rekomendasi klu saya mau kerja diperusahaan itu. krena penghasilannya lebih besar dri perusahaan saya sekarang.
dan saudara saya bilang, ibu saya juga sudah setuju. ibu saya bahkan bilang soal penyakitnya ngak masalah. orang udah tua memang sering sakit.
saat itu saya benar-benar kesal, akhirnya saya menolak tawaran saudara saya. dan semua saudara saya marah besar.
waktu pertengkaran itu mereka bilang, saya sudah berubah. hati saya batu. tidak bisa menjaga hati dan perasaan orang tua. selalu nyusahin orang tua.
klu saya tidak mau mengambil pekerjaan itu, saya tidak boleh pulang kerumah orang tua saya.
Selama ini keluarga saya selalu menekan saya dengan penyakit ibu saya. Satu hal yang mereka tahu pasti, saya selalu mengalah klu ibu saya sudah sakit. tapi karna sekarang saya tetap tidak mau, maka mereka blang saya sudah berubah.
Sebenarnya saya tidak berubah, saya hanya merasa lelah. klu saya berubah, saya tidak akan mau pulang kekampung.
Ustadz, saya tidak tahu harus gmana lagi.
selama ini saya sudah berusaha untuk menyenangkan orang tua.
saya ikuti semua yang mereka mau, meskipun saya tidak suka.tapi sekarang saya merasa mereka benar2 kelewatan. mereka mengukur semuanya dengan materi.
menurut abang angkat saya, saya kerja aja dikampung. klu tidak boleh pulang kerumah, ngontrak aja. sejak kuliah juga saya biasa kos. bahkan sekarang jga. setidaknya masih bisa mantau orang tua.
klu menurut ustadz bagaimana baiknya....
saya bukan ingin menjauh dari keluarga. saya hanya ingin punya hak atas diri saya sendiri dan melakukan sesuatu dengan rasa senang dan bahagia. saya ingin menata hidup saya.
Apa saya salah ustadz....
Terima kasih sebelumnya ustadz, ma'af kalau cerita saya terlalu panjang.
Assalammualaikum wr wb
Miz O.
JAWABAN
Taat dan berbakti kepada orang tua diwajibkan oleh Islam. Kecuali dalam masalah maksiat atau dosa.
Namun, di sisi lain, orang tua juga haruslah berperilaku sebagai orang tua yang harus menyayangi putrinya dan bertindak laku dalam rangka demi kebaikan anaknya baik kemaslahatan dunia maupun akhirat.
Dalam masalah perkawinan, orang tua wajib hukumnya memberi ijin putrinya untuk memikah dengan laki-laki manapun asal memenuhi kriteria sebagai pria muslim dan salih serta agamis. Bahkan, orang tua ikut menanggung dosa apabila putrinya melakukan zina gara-gara dilarang menikah.
Apabila pria yang Anda suka sudah memenuhi syarat secara agama yakni muslim dan salih, maka Anda dapat meminta ayah Anda untuk menikahkan Anda. Kalau dia tidak mau Anda dapat meminta wali lain untuk menikahkan Anda. Urutan kerabat laki-laki yang berhak menjadi wali lihat di sini. Kalau seandainya tidak ada yang mau, maka Anda dapat meminta Wali Hakim (pejabat KUA) untuk menikahkan Anda.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim: dikatakan bahwa ketaatan pada orang tua itu berkaitan dengan masalah kebaikan (makruf). Artinya, perintah yang tidak berkaitan dengan kebaikan tidak harus ditaati. Nabi bersabda:
إنما الطاعة في المعروف
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya